Senin, 26 Desember 2011

Merancang dan Melakukan Penilaian Formatif


Penilaian formatif merupakan salah satu alat diagnostik yang cukup efektif untuk mengidentifikasi masalah-masalah instruksi. Dengan demikian guru dapat memodifikasi strategi pembelajaran yang lebih efektif.
Bagi siswa, tes formatif memberikan pemetaan terhadap kesulitan-kesulitan mereka sehingga meungkinkan untuk memfokuskan pengalaman belajar mereka pada bagian yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
Penilaian formatif berlangsung pada saat terjadinya proses pembelajaran. Fokus pengamatan dalam tahap penilaian ini adalah apakah  siswa telah belajar secara maksimal dan efisien. Bila hasil pengamatan menunjukkan gejala positif, maka kegiatan pembelajaran dapat terus dilangsungkan, namun bila sebaliknya maka kegiatan pembelajaran mungkin perlu dimodifikasi. Pada penilaian formatif ini,  siswa diberi informasi mengenai kemajuan yang telah dicapainya serta dimotivasi agar lebih bergairah dalam kegiatan belajar pada tahapan selanjutnya. Frekuensi penilaian dilakukan sesuai dengan kapasitas projek yang dikerjakan.
Tahap penilaian formatif sejalan dengan langkah-langkah pemecahan masalah (estetik maupun fungsional) yang dilakukan mahasiswa. Biasanya proses ini terdiri atas langkah-langkah studi awal untuk (a) mendalami dan mengembangkan konsep-konsep bagi pemecahan masalah, (b) berpikir gambar (melakar) untuk menghasilkan beberapa sketsa alternatif, (c) menganalisis dan mensintesis sketsa-sketsa terpilih untuk dikembangkan menjadi comp, serta (d) penggarapan karya final berdasarkan comp yang terpilih. Proses ini dapat diobservasi langsung dan atau diidentifikasi lewat eksplorasi konsep dan cakupan karya (sketsa-sketsa, comp, catatan-catatan pribadi, jurnal, dan data lainnya) yang dihasilkan  siswa selama menyelesaikan tugas tersebut.
Karakteristik Penilaian Formatif

1.      Penilaian bersifat membangun Identifikasi objektif baru dan cara maju ke depan.
2.      Sering  dan informal.
3.      Memberikan petunjuk apa yang siswa dan guru harus lakukan kali berikutnya untuk menjadi lebih bermakna.
4.      Memberikan masukan bagi guru dan siswa atas kinerja, kekuatan dan kelemahan mereka saat ini sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.
5.      Bagian integral dari proses belajar mengajar sehari-hari.
6.      Dirancang untuk positif, suportif, bermanfaat, serta memotivasi guru dan siswa.
7.      Dapat dikerjakan melalui proses negosiasi, diskusi, dan perjanjian antara guru dan siswa.
8.      Kadang disebut diagnostik karena menolong guru untuk memberikan diagnosa dibidang apa siswa membutuhkan bantuan tambahan.

Penilaian formatif memiliki sifat berkesinambungan dan mengidentifikasi objektif pembelajaran baru dan langkah ke depan untuk memenuhi objektif pembelajaran. Penilaian formatif sering kali disebut penilaian untuk pembelajaran atau penilaian edukatif, Karena digunakan untuk meningkatkan pembelajaran.
Teknik-teknik dalam Penilaian Formatif
Terdapat berbagai macam tehnik yang dapat digunakan sebagai penilaian formatif. Teknik-teknik tersebut dapat dibagi kedalam tipe tertulis dan tidak tertulis sebagai berikut :


Tidak Tertulis
Tertulis
1.    Pertanyaan
2.    Observasi
3.    Wawancara/Konferensi
4.    Presentasi
1.    Ujian 
2.    Esai 
3.    Portofolio  
4.    Penilaian Mandiri 

REFERENSI
Hamalik, Oemar, Psikologi Belajar Mengajar, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2009
Riyanto, Yatim, Paradigma Baru Pembelajaran, Prenada Media Group, Jakarta, 2009
Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008
http://inovasipendidikan.netbtlBTL download : 20/12/2011/10:32 am.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar